Bayi lahir normal bekisar anatara berat lahir antara 2.500-4.000
gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan
kongenital (cacat bawaan) yang berat. Tetapi ada kalanya bayi lahir
kurang bulan atau bayi berat lahir rendah (BBLR).
Kenyataan ini
sebetulnya jangan menjadikan orang tua patah semangat, karena kemajuan
teknologi kedokteran dan didukung kemauan keras orang tua yang memiliki
BBLR, maka bayi itu dapat bertahan hidup.
BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2.500 gram, tanpa memandang usia kehamilan.
BBLR dibedakan menjadi dua bagian:
pertama,
BBL sangat rendah bila lahir berat lahir kurang dari 1.500 gram, dan
kedua, BBLR bila berat lahir antara 1.501-2.499 gram.
Sedangkan bayi prematur adalah bayi yang dilahirkan kurang dari usia kehamilan 37 minggu.
Penyebab
BBLR dan kelahiran prematur sangatlah multifaktorial, antara lain
asupan gizi ibu sangat kurang pada masa kehamilan, gangguan pertumbuhan
dalam kandungan (janin tumbuh lambat), faktor plasenta, infeksi,
kelainan rahim ibu, trauma, dan lainnya
Pada saat persalinan, BBLR
mempunyai risiko kurang menyenangkan, yaitu asfiksia atau gagal untuk
bernapas secara spontan dan teratur saat atau beberapa menit setelah
lahir. Hal itu diakibatkan faktor paru yang belum matang.
Risiko
lainnya adalah hiportemia (suhu tubuh 6,5 167 C). Karena itu, perhatian
dan pelayanan atau perawatan BBLR dimulai sejak lahir dan sebaiknya
persalinannya ditolong oleh tenaga kesehatan dan dilakukan di puskesmas,
rumah sakit, atau rumah sakit bersalin)Perawatan BBLR
Penanganan
umum perawatan BBLR atau prematur setelah lahir adalah mempertahankan
suhu bayi agar tetap normal, pemberian minum, dan pencegahan infeksi.
Bayi dengan BBLR juga sangat rentan terjadinya hiportemia, karena
tipisnya cadangan lemak di bawah kulit dan masih belum matangnya pusat
pengatur panas di otak. Untuk itu, BBLR harus selalu dijaga kehangatan
tubuhnya
Upaya yang paling efektif mempertahankan suhu tubuh normal
adalah sering memeluk dan menggendong bayi. Ada suatu cara yang disebut
metode kangguru atau perawatan bayi lekat, yaitu bayi selalu didekap ibu
atau orang lain dengan kontak langsung kulit bayi dengan kulit ibu atau
pengasuhnya dengan cara selalu menggendongnya. Cara lain, bayi jangan
segera dimandikan sebelum berusia enam jam sesudah lahir , bayi selalu
diselimuti dan ditutup kepalanya, serta menggunakan lampu penghangat
atau alat pemancar panas.
Minum sangat diperlukan BBLR dan prematur,
selain untuk pertumbuhan juga harus ada cadangan kalori untuk mengejar
ketinggalan beratnya. Minuman utama dan pertama adalah air susu ibu
(ASI) yang sudah tidak diragukan lagi keuntungan atau kelebihannya.
Disarankan bayi menyusu ASI ibunya sendiri, terutama untuk bayi
prematur. ASI ibu memang paling cocok untuknya, karena di dalamnya
terkandung kalori dan protein tinggi serat elektrolit minimal.
Biasanya
bayi ini mempunyai refleks menghisap dan menelan BBLR biasanya masih
sangat lemah, untuk itu diperlukan pemberian ASI peras yang disendokkan
ke mulutnya atau bila sangat terpaksa dengan pipa lambung. Susu formula
khusus BBLR bisa diberikan bila ASI tidak dapat diberikan karena
berbagai sebab. Kekurangan minum pada BBLR akan mengakibatkan ikterus
(bayi kuning)
BBLR dan bayi prematur sangat rentan terhadap
terjadinya infeksi sesudah lahir. Karena itu, tangan harus dicuci bersih
sebelum dan sesudah memegang bayi, segera membersihkan bayi bila
kencing atau buang air besar, tidak mengizinkan menjenguk bayi bila
sedang menderita sakit, terutama infeksi saluran pernapasan akut (ISPA),
dan pemberian imunisasi sesuai dengan jadwal.
Untuk tumbuh dan
berkembang sempurna bayi BBLR dan prematur harus mendapat asupan nutrien
berupa minuman mengandung karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin
yang lebih dari bayi bukan BBLR. Penting dipertahikan agar zat tersebut
betul-betul dapat digunakan hanya untuk tumbuh, tidak dipakai untuk
melawan infeksi. Biasanya BBLR dapat mengejar ketinggalannya paling
lambat dalam enam bulan pertama.
sumber http://bidanlia.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar